Sabtu, 26 Maret 2016

Tugas softskill Bahasa Indonesia 2

Nama : Farina Wijayanti
Kelas: 3EA29
NPM : 13213250



1.      Bagaimana proses berfikir ilmiah dikaitkan dengan penalaran, sajikan dengan kasus dan analisis tersebut
Menurut Minto Rahayu, (2007 : 35), “Penalaran adalah proses berpikir yang sistematis untuk memperoleh kesimpulan atau pengetahuan yang bersifat ilmiah dan tidak ilmiah. Bernalar akan membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, dan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan. Dalam segala aktifitas berpikir dan bertindak, manusia mendasarkan diri atas prinsip penalaran. Bernalar mengarah pada berpikir benar, lepas dari berbagai prasangka emosi dan keyakinan seseorangkarena penalaran mendidik manusia bersikap objektif, tegasdan beranisuatu sikap yang dibutuhkan dalam segala kondisi”.
Dalam sumber yang sama, Minto Rahayu, (2007 : 35), “Penalaran adalah suatu proses berpikir yang logis dengan berusaha menghubung - hubungkan fakta untuk memperoleh suatu kesimpulan. Fakta  adalah kenyataan yang dapat diukur dan dikenali. Untuk dapat bernalar, kita harus mengenali fakta dengan baik dan benar. Fakta dapat dikenali melalui pengamatanyaitu kegiatan yang menggunakan panca indera, melihat, mendengar, meraba, dan merasa. Dengan mengamati fakta, kita dapat menghitung, mengukur, menaksir, memberikan ciri-ciri, mengklasifikasikan, dan menghubung-hubungkan. Jadi, dasar berpikir adalah klasifikasi”.

Contoh kasus
Jika kita mendengar nasehat dari kakek nenek, Beliau sering bilang "Nak jangan duduk didepan pintu, nanti jauh jodoh lho". Perkataan itu sering kita dengar dari kakek nenek kita. Memang seperti itulah gaya penuturan sesepuh kita. Bisanya penuturan tersebut dihubungkan dengan pamali. Ditanah jawa terutama banyak dikenal istilah pamali. Penuturan semacam itu jaman sekarang dianggap sebagai omong kosong yang tak memiliki makna dalam.. Namun, jika direnungkan dan kita rela tenggelam pada masa lampau, kita akan menemukan banyak hal yang manarik.
Khurafat dan mitos merupakan salah satu sebab disembahnya patung-patung, batu, benda-benda keramat dan sesembahan lainnya selain Allah Ta’ala. Di Indonesia khususnya, banyak khurafat dan mitos yang hingga saat ini dipercaya sebagai sebuah kebenaran secara turun temurun. Bahkan bukan hanya dipercaya tapi kepercayaan itu direalisasaikan dalam bentuk ritual-ritual tertentu yang mengandung unsur kesyirikan. Salah satu contoh mitos yang hingga saat ini masih diyakini adalah mitos tentang Candi Prambanan, asal usul gunung Tangkuban Perahu, asal usul Danau Toba dan beberapa tempat lainnya. Berkaitan dengan mitos candi prambanan, diyakini bahwa candi ini dibuat Bondowoso sebagai syarat untuk menikahi Roro Jonggrang yaLalu apa kaitanya dengan larangan duduk di depan pintu? kenapa kaitanya dengan susah jodoh? Pada masa lalu seorang lelaki sangat menghargai wanita yang misterius dan tertutup. Itulah sebabnya jaman dulu dikenal istilah wanita pingitan. Wanita pingitan jika diartikan secara bebas, wanita pingitan adalah seorang wanita yang oleh orangtuangya dijaga dengan ketat, dipelihara dengan baik, diberi pendidikan yang relevan untuk kehidupan berkeluarga. Wanita pingitan juga dikenal sebagai wanita yang yang suci dalam pergaulan tidak gampangan dan hati hati dalam memilih teman. Secara umum wanita pingitan adalah wanita yang tak pernah tersentuh oleh lelaki. seorang lelaki pada masa itu tidak suka dengan seorang gadis yang suka memamerkan kecantikanya. Seorang suka memamerkan kecantikan kepada banyak orang, dicap sebagai wanita murahan, image itu yang dihindari oleh kebanyakan gadis pada masa itu. Nah, jika ada seorang gadis yang suka duduk di dapan pintu, itu artinya dia akan dipanadang oleh banyak orang yang lewat didepan rumahnya. Sehingga si gadis dapat cap yang kurang baik. Sehingga kebanyakan pemuda juga akan memandang rendah sang gadis. Jika dibandingkan dengan masa ini, banyak sekali sosial media yang dimanfaatkan untuk memajang foto. Banyak pula gadis yang sengaja memamerkan bagian tubuh yang seharusnya tertutup. Mungkin inilah yang dinamakan dengan penurunan moral. Pada jaman dulu seorang dianggap sangat berharga ketika dapat menyembunyikan (menjaga) bagian tubuh dari pandangan orang. Saat ini, malah berlomba lomba untuk memamerkanya. Tinjauan agama memberikan batasan yang jelas mengenai bagian tubuh wanita yang boleh dipandang dan bagian yang harus tertutup. Mungkin beda dengan pandangan budaya, budaya jawa tidak memberi batasan kusus mengenai hal itu. Namun, seraca prinsip tujuan agama dan budaya sejalan. Yaitu untuk melindungi dan menaikkan derajat manusia (khususnya wanita), meminta seribu candi dalam semalam. Kemudian Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang menjadi candi pelengkap keseribu karena menghianti janji. Muncul khurafat dan mitos bahwa pasangan yang datang ke tempat tersebut secara bersama akan terputus hubungannya. Tempat lain yang memiliki khurafat putus hubungan semisalnya adalah Kebon Raya Bogor, Baturaden di Kabupaten Banyumas, dan Air terjun Coban Rondo di Malang. Adapun contoh khurafat lainnya terkait dengan jodoh adalah jangan makan depan pintu nanti jodohnya jauh, jangan makan di tempat tidur nanti jodohnya pemalas, jangan makan menggunakan dua piring nanti istrinya dua, dan jangan nyapu setengah-tengah nanti jodohnya jelek. Anak perempuan tidak boleh duduk di pintu, nanti jodohnya jauh. (Menurut logisnya, untuk apa duduk di depan pintu sehingga menghalangi orang yang mau keluar masuk. Lagipula tidak ada korelasi antara duduk di depan pintu dengan jodoh yang jauh. Karena bukankah sejak lahir kita sudah mempunyai takdir, yaitu salah satu contohnya Jodoh itu sendiri.)


2.      Kaitkan dengan materi metode ilmiah carilah sikap ilmiah yang berhubungan dengan metode ilmiah.
Seorang peneliti dalam melakukan penelitian selain harus menggunakan metode ilmiah, juga harus menggunakan sikap ilmiah dalam bekerja. Sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang peneliti diantaranya adalah :
1)      Rasa ingin tahu
= Selalu terdorong untuk lebih banyak ingin mengetahui. Caranya dengan membuka buku, bertanya kepada orang yang lebih tahu, mengadakan pengamatan, dan melakukan percobaan sendiri
2)      Jujur
= mencatat sesuai dengan hasil pengamatan, meskipun tidak sesuai dengan yang diharapkan.
3)       Tekun
= tidak mudah putus asa jika hasil percobaan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tidak segan-segan mnegulangi percobaan.
4)       Teliti
= tidak cereboh, baik dalam merencanakan menggunakan alat maupun bahan, mengukur, mencatat data, dan dalam menarik kesimpulan.

5)       Objektif
= pendapat dari kesimpulanyang diambil harus berdasarkan fakta yang ada,bukan berdasrkan pendapat pribadi atau orang lian.
6)       Terbuka
= mau bekerja sama dengan orang lain, mau menerima kritikan atau saran dari oramg lain yang bersdifat membangun dan mau memberikan pengalamnnya kepada orang lain.
7)       Toleran
= seorang ilmuwan harus bersedia menerima gagasan darin orang lain dan mau belajar serta membandingkan pendapanya dari orang lain dan tidak boleh memaksakan pendapat kepada orang lain.
8)      Optimis
= harus memilliki sifat optimis terhadap penelitian yang sedangkan penelitiannya. Tidak ada sikap pesimis karena dapat menyebabkan penelitian yang sedang dijalankan tidak akan berhasil.
9)      Pemberani
= harus berani melawan semua ketidakbenaran, penipuan, dan kepura- puraan yang akan mengahambat kemajuan.
10)  Peduli Lingkungan
= sikap perduli lingkungan juga harus dimiliki oleh ilmuwan agar lingkungan yang dijadikan tempat penelitian dan sekitarnya tidak mengalami kerusakan.
Langkah-langkah metode ilmiah:
a)      Menentukan dan merumuskan masalah
b)      Mengumpulkan data
c)      Membuat hipotesis
d)     Melakukan eksperimen
e)      Menarik kesimpulan.
Contoh Kasus
Seorang Mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi ingin melakukan suatu penulisan ilmiah. Maka Mahasiswa tersebut harus menentukan objek dan subjek yang akan diteliti lalu ia akan menumpulkan informasi saat mengumpulkan informasi maka ia akan menggunakan sikap ilmiah yang terdiri atas rasa ingin tahu, jujur,tekun,teliti,objektif,terbuka,toleran,optimis, pemberani,peduli lingkungan untuk menunjungan dalam melakukan penulisan ilmiah. Kemudian ia akan menentukan hipotesis dalam penulisan ilmiah yang ia lakukan serta melakukan eksperimen sebagai bentuk pengujian kebenaran terhadap hipotesis dan terakhir akan menarik kesimpulan sebagai akhir dari suatu penelitian.

3) Bedakan karangan ilmiah apa saja, kemudian dari yang di bedakan berikan 1 contoh diharapkan hasil kreatifitas sendiri!
 Jenis- Jenis Karangan
1. Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah suatu bentuk karya tulis yang menggambarkan atau melukiskan suatu objek atau benda kepada para pembaca seolah-olah pembaca merasakan, melihat atau mengalami sendiri topic dalam tulisan
Ciri-ciri
a)      Melukiskan suatu objek dengan sejelas-jelasnya
b)      Melibatkan observasi panca indera
c)      Metode penulisan menggunakan cara objektif, subjektif atau kesan pribadi penulis terhadap suatu objek

2. Karangan Narasi
Karangan narasi adalah suatu bentuk karya tulis yang berupa serangkaian peristiwa baik fiksi maupun tidak fiksi yang disampaikan sesuai dengan urutan waktu yang sistematis dan logis.
Ciri-Ciri
a)      Menyajikan suatu cerita yang berupa cerita, peristiwa, pengalaman yang menarik kepada pembaca,
b)      Cerita-cerita tersebut disajikan dengan urutan kronologis yang jelas,
c)      Ada konflik dan tokoh yang menjadu inti dari suatu karangan,
d)     Memiliki setting yang disampaikan dengan jelas,
e)      Bertujuan untuk menghibur pembaca dengan cerita- cerita yang disampaikan.

3. Karangan Eksposisi
Karangan eksposisi adalah sebuah karangan yang berisi tentang penjelasan-penjelasan atau pemaparan mengenai suatu informasi kepada pembaca. Tujuannya agar dapat memberikan informasi sejelas-jelasnya untuk pembaca.
Cirri-ciri
a)      Menyajikan atau menyampaikan sebuah informasi kepada pembacanya,
b)      Informasi yang disajikan bersifat fakta,
c)      Tidak berusaha mempengaruhi pembaca,
d)     Menjelaskan sebuah proses atau analisa sebuah topic.

4. Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang berisi pendapat penulis mengenai suatu hal. Karangan ini bertujuan untuk meyakinkan penulis agar memiliki pandangan yang sama akan suatu hal dengan pandangan penulis
a)      Terdapat pendapat-pendapat penulis mengenai suatu topic yang sedang dibahas,
b)      Pendapat-pendapat tersebut dilengkapi dengan pembukyian yang berupa data, fakta dll,
c)      Bertujuan untuk meyakinkan pembaca,
d)     Pengarang menghindari keterlibatan emosi dalammenyampaikan pemdapat.
5. Karangan Persuasi
Karangan persuasi adalah salah satu bentuk karya tulis yang berisi ajakan- ajakan kepada para pembacanya untuk melakukan atau mempercayai suatu hal. Tujuannya untuk menyakini pembaca yang disampaikan oleh penulis untuk melakukan atau mem[percayai sesuatu
Ciri - cirri
a)      Karangan ini bersifat mengajak pembaca
b)      Memiliki alasan-alasan yang kuat berupa data, fakta dan lain lain,
c)      Karangan ini berusaha menghindari konflik agar pembaca tidak kehilangan kepercayaan,
d)     Karangan ini berusaha mendapatkan kesepakatan atau kepercayaan antara penulis dan pembaca.

Contoh karangan eksposisi
Cara Membuat Masker Bengkuang
Bengkuang termasuk kelompok umbi-umbian tapi memiliki rasa yang jauh dari umbi-umbian pada umumnya. Buah ini mengandung air yang membuat rasanya menjadi sangat segar saat dimakan. Tidak hanya untuk dimakan tetapi baik untuk kecantikan. Dengan bebrapa manfaatnya, mencerahkan kulit, mencegah penuaan dini, merawat kulit tampak sehat, melembapkan kulit, menghilangkan jerawat. Langkah-langkah membuat masker bengkuang. Pertama kupas kulit bengkuang ukuran sedang - besar. Cuci bersih. Lalu, Parut bengkuang lalu peras airnya. Tampung air bengkuang dalam gelas bening, buang ampasnya dan diamkan air bengkuang tersebut selama 30 menit, akan ada endapan warna putih di dasar gelas. Kemudian buang air endapan yang berwarna bening di bagian atas, biarkan endapan warna putih susu di bagian bawah karena itu yang akan dipakai. bersihkan wajah dan dengan bantuan kuas masker, oleskan endapan bengkuang tersebut pada wajah dan leher hingga rata. Efek yang ditimbulkan akan ada sensasi dingin dan segar, diamkan hingga masker mengering. Terakhir, bilas masker yang sudah kering dengan air dingin. Keringkan wajah dengan handuk.

Referensi
www.zakapedia.com › Karya Tulis Ilmiah › Seri Ringkasan Biologi
http://definisipengertian.net/pengertian-paragraf-ciri-fungsi-dan-jenis-paragraf/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar