NPM: 13213250
Kelas : 3EA29
TULISAN
1. Mencari dan membedakan laporan
Pengertian laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang
suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu
berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang
disajikan merupakan bahan atau keterangan
untuk informasi yang dibutuhkan, berdasarkan keadaan objektif yang
dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri)
ketika si pelapor telah melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan.
Ø Tujuan Laporan
Mengenalpasti
masalah
Memberikan
maklumat dan fakta
Mencadangkan
penyelesaian
Mencadangkan
tindakan yang perlu dilakukan
Membuat
kesimpulan
Menilai
sesuatu penyelidikan atau aktiviti
Membuat
rekod sesuatu peristiwa
Menganalisi
aktiviti perniagaan
Mensintesis
sesuatu pelan tindakan
Menghuraikan
sesuatu peristiwa, prosedur, tindakan dll.
Laporan boleh berbentuk pendek atau panjang
dalam format informal atau formal
Ø Manfaat
Laporan
Laporan
kegiatan merupakan alat yang penting untuk :
a. Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan.
b. Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.
c. Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.
d. Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.
Ø Jenis – jenis Laporan
1.Laporan Ilmiah.
Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan
berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati
oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993). Dan menurut Nafron Hasjim & Amran
Tasai (1992) Karangan ilmiah adalah tulisan yang mengandung kebenaran secara
obyektif karena didukung oleh data yang benar dan disajikan dengan penalaran
serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah.
2. Laporan Teknis.
Laporan tentang hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu
badan atau instansi.Laporan teknis mengandung data obyektif tentang
sesuatu.data obyektif dalam laporan teknis itu juga mengandung sifat
ilmiah,tetapi segi kepraktisannya lebih menonjol.sehingga yang dimaksud dengan
laporan teknis adalah suatu pemberitahuan tentang tanggung jawab yang
dipercayakan,dari si pelapor (perseorangan,tim,badan,atau instansi) kepada si
penerima laporan tentang teknis penyelenggaraan suatu kegiatan (E.Zaenal
Arifin,1993).Dan menurut Muljanto Sumardi (1982) Dalam laporan teknik manusia
menggunakan bahasa tulis untuk mengkomunikasikan gagasan,paham,serta hasil
pemikiran dan penelitian.
Ø Jenis Laporan
Jenis laporan dibedakan berdasarkan
isi, bentuk, sifat, penyampaian, dan waktu priodesasinya.
1. Laporan berdasarkan Isi dan Maksudnya
Berdasarkan isi dan maksudnya,
laporan terdiri atas:
- Laporan informatif, yaitu
laporan sebagaimana adanya atau sesuai dengan kenyataan
- Laporan analisis, yaitu laporan
yang berupa sumbangan pikiran, pendapat dan saran yang isinya matang dan
mendalam
- Laporan rekomendasi, yaitu
laporan yang berisi penilaian sekilas tanpa analisis mendalam
- Laporan pertanggungjawaban,
yaitu laporan yang berupa pertanggungjawaban yang dapat dikerjakan dengan
berpedoman pada 2 hal:
- apabila proyeknya sudah selesai
- jika pekerjaan bertahap/laporan kemajuan - Laporan kelayakan, yaitu
laporan yang bertujuan untuk menentukan mana yang terbaik setelah
menganalisa suatu masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang
bersifat pilihan layak atau tidak.
2. Jenis laporan Menurut Bentuk
Menurut bentuknya, laporan dapat
dibedakan menjadi:
- Laporan berbentuk memo, yaitu
laporan yang biasa digunakan untuk keperluan intern organisasi/kantor dan
hanya memuat pokok-pokoknya saja (isi laporan)
- Laporan berbentuk surat, yaitu
laporan yang dibuat dalam bentuk surat biasa, isinya kira-kira satu sampai
tiga, paling banyak 5 halaman
- Laporan berbentuk naskah, yaitu
laporan bentuk naskah dapat pendek atau panjang, penyampaiannya memerlukan
memo atau surat pengantar.
3. Jenis Laporan Menurut Sifat
- Laporan biasa
- Laporan penting
4. Jenis Laporan menurut Penyampaian
- Laporan lisan
- Laporan tulisan
- Laporan visual
5. Jenis Laporan Menurut Waktu dan Periodesasi
- Laporan rutin
- Laporan berkala
Penyusunan Laporan
Laporan harus disusun dengan
sempurna dan lengkap, tidak boleh ada hal-hal yang diabaikan, jika hal-hal itu
diperlukan untuk memperkuat kesimpulan. Laporan harus disajikan secara menarik.
Berikut ini merupakan kerangka
penyusunan laporan:
- Judul
- Daftar
Isi
- Kata
Pengantar
- Ringkasan
- Isi
Laporan
- Penutup
- Lampiran
Ø Ciri-ciri
Laporan
a. Ringkas.
Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara ringkas yang berhubungan dengan tugasnya sehingga penerima laporan segera mengetahui permasalahannya.
Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara ringkas yang berhubungan dengan tugasnya sehingga penerima laporan segera mengetahui permasalahannya.
b. Lengkap.
Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau sumber kepustakaan.
Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau sumber kepustakaan.
c. Logis.
Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal.
Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal.
d. Sistematis.
Laporan dianggap sistematik jika keterangan yamg tulisannya disusun dalam satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan.
Laporan dianggap sistematik jika keterangan yamg tulisannya disusun dalam satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan.
2. Membuat Laporan Ilmiah
PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SITUS BELANJA ONLINE LAZADA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dengan makin majunya teknologi maka muncul sebuah paradigma
ekonomi baru. Perdagangan elektronik menawarkan sejumlah karakteristik nilai
tambah baru, misalnya disebutkan bahwa sebuah perdagangan elektronik akan menggantikan
cara melakukan bisnis konversional secara keseluruhan (Porter, 2001).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sulatro (2004) privasi, kepercayaan, dan
pengalaman terbukti telah menjadi faktor utama yang mempengaruhi keputusan
konsumen dalam melakukan pembelian melalui internet.
Pada mulanya
banyak masyarakat yang kurang berminat untuk menggunakan jasa transaksi online
karena dalam transaksi online seseorang bergantung kepercayaan terhadap
informasi yang disampaikan pemilik website tersebut dan konsumen tidak dapat
melihat dengan kasat mata barang ditawarkan. Namun pada kenyataannya transaksi online terus meningkat
dengan pesat. Jumlah pembeli online
di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat, demikian juga jumlah toko
online (online shop) di berbagai media online meningkat tajam. Peluang toko online semakin terbuka
luas namun persaingan juga semakin intensif. Pemilik toko online harus mengetahui dan memenuhi keinginan
pelanggan agar percaya dan menjadi pelanggan yang loyal.
Menurut
Morais (2005) menyatakan bahwa loyalitas pelanggan adalah komitmen
pelanggan terhadap suatu merek toko, atau pemasok, berdasarkan sikap yang
sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten. Toko online akan
dikunjungi oleh calon pelanggan pengguna media online kapan dimanapun mereka
berada. Pemilik toko online harus memberikan pelayanan terbaik mereka dengan
cara memperhatikan kualitas situs web (website quality) untuk meyakinkan
pe-ngunjung dan mendapatkan kepercayaan (trust) dan selanjutnya menimbulkan
loyalitas (loyality) pelang-gan (Sadeh et al. 2011).
Lazada merupakan bagian dari Lazada Group yang
menjadi tujuan belanja online nomor satu di Asia Tenggara.Pada tanggal 15 Maret
2012, website Lazada diluncurkan.Peluncuran ini tidak hanya di Indonesia saja,
melainkan Filipina, Thailand, Malaysia, dan Vietnam.Pada awal peluncurannya
Lazada memiliki 4000 produk yang dijual dan dibagi menjadi 4 kategori.Dalam
kurun waktu satu minggu Lazada mendapatkan customer pertamanya.Customer
pertamanya itu memberikan testimoni mengenai kepuasan terhadap layanan
Lazada.co.id. Pelayanan yang baik dari segi pembelian sampai dengan aftersales
nya membuat Lazada mendapat 1000 pelanggan pada bulan pertamanya, merupakan
angka yang cukup fantastis setelah satu bulan dari peluncuran website.
Pertumbuhan customer dan supplier yang begitu pesat membuat Lazada membuka
kantor baru yang secara khusus untuk menangangi masalah warehouse dan
distribusi produk Lazada. Bulan Agustus 2012 Lazada telah merekrut 200 karyawan
setelah kerja keras dari awal launching hingga bulan agustus 2012 ini.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
diatas, dengan banyaknya situs belanja onlineyang mulai bermunculan salah
satunya situs belanja online Lazada. maka
penulis mencoba merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah
kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen?
2. Apakah
kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen?
3. Apakah
kualitas pelayanan dan kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang akan
dibahas, maka tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ilmiah
iniadalah sebagai berikut :
1. untuk
mengetahui pengaruh pelayanan terhadap loyalitas konsumen pada Lazada,
2. untuk
mengetahui kepuasan terhadap loyalitas konsumen pada Lazada,
3. untuk
mengetahui pengaruh pelayanan dan kepuasan terhadap loyalitas konsumen pada
Lazada
1.4
Manfaat
Penulisan
Berdasarkan hasil melalui kuesioner yang telah diisi
responden diharapkan dapat memberikan manfaat danninformasi bagi pengembangan
pada situs belanja online Lazada.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi Pelayanan, Kepuasan dan Loyalitas
·
Definisi
Pelayanan. Pelayanan menurut kamus besar Bahasa Indonesia
(2005:646) dinyatakan: “pelayanan adalah perihal dan memudahkan yang diberikan
sehubung dengan jual beli baranng dan jasa”.
·
Definisi
Kepuasan. secara
umum kepuasan dapat diartikan bahwa profuk atau jasa yang mampu memberikan
lebih daripada tang diharapkan konsumen.
·
Definisi
Loyalitas. Menurut Griffin
(2005) menyatakan “loyality is defined as
non random purchase expressed over time by some decision making unit.”
Berdasarkan definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa loyalitas lebih mengacu
pada wujud perilaku dari unit-unit pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian
secara terus-menerus terhadap barang atau jasa dari suatu perusahaan yang
dipilh.
2.2 Lima
dimensi layanan yang harus dipenuhi dalam pelayanan
Menurut Zeithaml, Pasurahman dan Berry dalam (Ratmintu dan
Atik, 2012:175-176) ada lima dimensi layanan yang harus dipenuhi dalam
pelayanan, yaitu:
1. Tangible
yaitu ketampanan fisik, yaitu penampakan fisik dari gedung,peralatan pegawai
dan fasilitas-fasilitas lain yang dimi;iki providers
2. Responivines
adalah keralaan untuk menolong konsumen dan menyelanggarakan pelayanan secara
ikhlas
3. Realibity
adalah kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan segera, akurat dan
memuaskan
4. Assurance adalah pengetahuan dan
kesopanan para pekerja dan kemampuan mereka dalam memberikan kepercayaan kepada
konsumen
5. Emphty adalah prilaku atau prahatian
pribadi yangdiberikan oleh providers kepada konsumen.
2.3
Faktor- Faktor yang Menwntukkan tingkat kepuasan
Menurut Lupiyoandi (2001), terdapat
lima faktor utama yang harus diperhatikan
oleh perusahaan dalam menentukan tingkat kepuasan pelanggan, yaitu :
1.
Kualitas produk
2.
Kualitas
Pelayanan
3.
Emotional
4.
Harga
5.
Biaya
2.4 Mengukur Kepuasan Pelanggan
Mengukur kepuasan
pelanggan sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam rangka mengevaluasi posisi
perusahaan saat ini dibandingkan denngan pesaing dan pengguna akhir, serta
menemukan bagian mana yang membutuhkan peningkatan. Menurut Kotler, (2004),
untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen ada empat metode pengukuran yang
perlu diperhatikan oleh perusahaan, yaitu: Sistem keluhan dn sran, survey
kepuasan pelanggan, ghost shopping dan
lost customer analysis.
2.5 Tahapan Loyalitas Pelanggan
Griffin
(2005) membagi tahapan loyalitas pelanggan menjadi seperti berikut:
1. Terduga
(suspect),
2. Prospek
(prospect),
3. Prospek
terdiskualisifikasi (disqualified
prospect),
4. Pelanggan
mula-mula (fisrt time customer),
5. Pelanggan
berulang (repeat customer),
6. Klien,
7. Pendukung
(advocates),
8.
Mitra.
2.6 Mempertahankan Loyalitas Pelanggan
Zeithaml
dan Bitner (2005) mengemukakan bahwa untuk mewujudkan dan mempertahankan
loyalitas pelanggan dibutuhkan langkah kunci yang saling terikat, yaitu
1. Komitmen
dan keterlibatan menajemen puncak
2. Tolak
ukur internal (internal banchmarking)
3. Identifikasi
kebutuhan pelanggan
4. Penilaian
kapabilitas persaingan
5. Pengukuran
kepuasan dan loyalitas pelanggan
6. Analisis
umpan balik dari pelanggan, mantan pelanggan, non pelanggan, dan pesaing
7. Perbaikan
berkesinambungan
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dapat ditarik
kesimpulan bahwa pelayanan dan kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen
Lazada baik secara parsial maupun simultan (Bersama-sama) hal tersebut dilihat
dari beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian pada
situs belanja online Lazada.
3.2
Saran
Berdasarkan
kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis mengajukan masukan
atau saran bagi pihak perusahaan yaitu sebagai berikut:
Dari hasil
penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel pelayanan, kepuasan berpengaruh
terhadap loyalitas konsumen Lazada dengan demikian maka perusahaan harus
mempertahankan kedua hal tesebut dengan serta perusahaan lebih meningkatkan
variasi produk serta kualitas dari produk yang disediakan. Selain itu
peruasahaan harus meningkatkan pelayanan supaya konsumen tidak beralih ke
perusahaan online sejenis lainnya. Sehingga perusahaan dapat bersaing dengan
perusahaan sejenis lainnya
3. Membuat
artikel popular tentang masalah-masalah yang sedang menjadi perbincangan
dimasyarakat.
Strategi Sampoerna Dongkrak Investor Ritel di Pasar Modal
Dalam aksi korporasi itu, pemegang saham akan mendapatkan 25 lembar saham untuk setiap saham yang dimiliki.
Pemecahan nilai nominal saham akan meningkatkan jumlah saham perseroan yang beredar dari 4.652,7 juta lembar menjadi 116.318,1 juta lembar saham. Saham perseroan berada di kisaran Rp 92.500 per lembar pada penutupan perdagangan 26 April 2016.
"Kami yakin pemecahan nilai nominal saham ini akan membuat harga saham kami lebih terjangkau sehingga menarik investor ritel lebih banyak lagi. Strategi kami ini sangat sejalan dengan program Bursa Efek Indonesia untuk meningkatkan jumlah investor, pedagang saham aktif, serta nilai transaksi saham di pasar modal Indonesia," ujar Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk Paul Janelle dalam keterangan tertulis, Rabu (27/4/2016).
Selain itu, perseroan melaporkan pendapatan tumbuh 1,7 persen menjadi Rp 21,9 triliun pada kuartal I 2016 dibandingkan kuartal I 2015 sebesar Rp 21,6 triliun.
Perseroan juga mencatatkan laba bersih tumbuh 7,6 persen menjadi Rp 3,1 triliun pada kuartal I 2016 dibanding periode sama tahun lalu Rp 2,9 triliun.
Di tengah penurunan kinerja industri sebesar 5,9 persen pada kuartal I 2016 serta situasi ekonomi yang masih melemah perseroan mampu mempertahankan kepemimpinan di pasar industri rokok Indonesia dengan menguasai 34,1 persen pangsa pasar.
Selain itu, perseroan juga menyetujui pembayaran dividen tunai sebanyak 99,9 persen dari total pendapatan bersih 2015 kepada pemegang saham.
Perseroan memperkirakan total pasar rokok di Indonesia akan menurun sebesar 1-2 persen pada 2016. Hal ini dampak dari kenaikan cukai rokok sebesar 15 persen berdasarkan perhitungan rata-rata tertimbang (weighted average), serta kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) rokok.
Oleh karena itu, Perseroan berharap pemerintah akan menerapkan kebijakan cukai yang adil, dapat diprediksi, serta memberikan kepastian usaha dalam rangka melindungi industri dalam negeri, para petani, serta pekerja industri.
"Menimbang volatilitas serta berbagai tantangan yang tengah dihadapi pasar saat ini, kami sangat senang bahwa kami dapat memberikan pembayaran dividen yang memuaskan bagi para pemegang saham, serta memaksimalkan imbal balik untuk mereka. Kendati demikian, kami khawatir bahwa tambahan kenaikan tarif cukai atau PPN rokok dapat menyebabkan tekanan yang lebih dalam bagi industri, serta menimbulkan dampak yang tidak baik bagi pekerja di segmen padat karya sigaret kretek tangan (SKT), yang saat ini mempekerjakan ratusan ribu karyawan dalam proses produksinya," jelas Janelle.
PT HM Sampoerna Tbk juga telah memperoleh persetujuan atas perubahan susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Perseroan mengumumkan Wayan M Tantra akan menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris yang baru, sementara Ivan Cahyadi dan Mimi Kurniawan akan bergabung sebagai Direktur yang baru. Selain itu, Yos Adiguna Ginting akan bertanggung jawab sebagai Direktur Independen. (Ahm/Ndw)
Referensi
http://bisnis.liputan6.com/read/2494200/strategi-sampoerna-dongkrak-investor-ritel-di-pasar-modal