Kamis, 28 April 2016

Nama : Farina Wijayanti
NPM: 13213250
Kelas : 3EA29

  TULISAN
1.   Mencari dan membedakan laporan

Pengertian laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan  untuk informasi yang dibutuhkan, berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor telah  melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.

Ø  Tujuan Laporan
    Mengenalpasti masalah 
    Memberikan maklumat dan fakta 
    Mencadangkan penyelesaian 
    Mencadangkan tindakan yang perlu dilakukan 
    Membuat kesimpulan 
    Menilai sesuatu penyelidikan atau aktiviti 
    Membuat rekod sesuatu peristiwa 
    Menganalisi aktiviti perniagaan
     Mensintesis sesuatu pelan tindakan 
    Menghuraikan sesuatu peristiwa, prosedur, tindakan dll. 
 Laporan boleh berbentuk pendek atau panjang dalam format informal atau formal  

Ø  Manfaat Laporan
Laporan kegiatan merupakan alat yang penting untuk :

a. Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan.

b. Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.

c. Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.

d. Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.

Ø  Jenis – jenis Laporan
1.Laporan Ilmiah.
Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993). Dan menurut Nafron Hasjim & Amran Tasai (1992) Karangan ilmiah adalah tulisan yang mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah.

2. Laporan Teknis.
Laporan tentang hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi.Laporan teknis mengandung data obyektif tentang sesuatu.data obyektif dalam laporan teknis itu juga mengandung sifat ilmiah,tetapi segi kepraktisannya lebih menonjol.sehingga yang dimaksud dengan laporan teknis adalah suatu pemberitahuan tentang tanggung jawab yang dipercayakan,dari si pelapor (perseorangan,tim,badan,atau instansi) kepada si penerima laporan tentang teknis penyelenggaraan suatu kegiatan (E.Zaenal Arifin,1993).Dan menurut Muljanto Sumardi (1982) Dalam laporan teknik manusia menggunakan bahasa tulis untuk mengkomunikasikan gagasan,paham,serta hasil pemikiran dan penelitian.

Ø  Jenis Laporan
Jenis laporan dibedakan berdasarkan isi, bentuk, sifat, penyampaian, dan waktu priodesasinya.

1. Laporan berdasarkan Isi dan Maksudnya
Berdasarkan isi dan maksudnya, laporan terdiri atas:
  1. Laporan informatif, yaitu laporan sebagaimana adanya atau sesuai dengan kenyataan
  2. Laporan analisis, yaitu laporan yang berupa sumbangan pikiran, pendapat dan saran yang isinya matang dan mendalam
  3. Laporan rekomendasi, yaitu laporan yang berisi penilaian sekilas tanpa analisis mendalam
  4. Laporan pertanggungjawaban, yaitu laporan yang berupa pertanggungjawaban yang dapat dikerjakan dengan berpedoman pada 2 hal:
    - apabila proyeknya sudah selesai
    - jika pekerjaan bertahap/laporan kemajuan
  5. Laporan kelayakan, yaitu laporan yang bertujuan untuk menentukan mana yang terbaik setelah menganalisa suatu masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan layak atau tidak.
2. Jenis laporan Menurut Bentuk
Menurut bentuknya, laporan dapat dibedakan menjadi:
  1. Laporan berbentuk memo, yaitu laporan yang biasa digunakan untuk keperluan intern organisasi/kantor dan hanya memuat pokok-pokoknya saja (isi laporan)
  2. Laporan berbentuk surat, yaitu laporan yang dibuat dalam bentuk surat biasa, isinya kira-kira satu sampai tiga, paling banyak 5 halaman
  3. Laporan berbentuk naskah, yaitu laporan bentuk naskah dapat pendek atau panjang, penyampaiannya memerlukan memo atau surat pengantar.
3. Jenis Laporan Menurut Sifat

  1. Laporan biasa
  2. Laporan penting
4. Jenis Laporan menurut Penyampaian
  1. Laporan lisan
  2. Laporan tulisan
  3. Laporan visual
5. Jenis Laporan Menurut Waktu dan Periodesasi
  1. Laporan rutin
  2. Laporan berkala

Penyusunan Laporan
Laporan harus disusun dengan sempurna dan lengkap, tidak boleh ada hal-hal yang diabaikan, jika hal-hal itu diperlukan untuk memperkuat kesimpulan. Laporan harus disajikan secara menarik.

Berikut ini merupakan kerangka penyusunan laporan:
  1. Judul
  2. Daftar Isi
  3. Kata Pengantar
  4. Ringkasan
  5. Isi Laporan
  6. Penutup
  7. Lampiran
Ø  Ciri­­-ciri Laporan
a.      Ringkas.
Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara ringkas yang berhubungan dengan tugasnya sehingga penerima laporan segera mengetahui permasalahannya.
b.     Lengkap.
Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau sumber kepustakaan.
c.      Logis.
Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal.
d.     Sistematis.
Laporan dianggap sistematik jika keterangan yamg tulisannya disusun dalam satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan.


2.  Membuat Laporan Ilmiah

PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SITUS BELANJA ONLINE LAZADA


BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang Masalah

Dengan makin majunya teknologi maka muncul sebuah paradigma ekonomi baru. Perdagangan elektronik menawarkan sejumlah karakteristik nilai tambah baru, misalnya disebutkan bahwa sebuah perdagangan elektronik akan menggantikan cara melakukan bisnis konversional secara keseluruhan (Porter, 2001). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sulatro (2004) privasi, kepercayaan, dan pengalaman terbukti telah menjadi faktor utama yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian melalui internet.
Pada mulanya banyak masyarakat yang kurang berminat untuk menggunakan jasa transaksi online karena dalam transaksi online seseorang bergantung kepercayaan terhadap informasi yang disampaikan pemilik website tersebut dan konsumen tidak dapat melihat dengan kasat mata barang ditawarkan. Namun pada kenyataannya transaksi online terus meningkat dengan pesat. Jumlah pembeli online di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat, demikian juga jumlah toko online (online shop) di berbagai media online meningkat tajam. Peluang toko online semakin terbuka luas namun persaingan juga semakin intensif. Pemilik toko online harus mengetahui dan memenuhi keinginan pelanggan agar percaya dan menjadi pelanggan yang loyal.
        Menurut Morais (2005) menyatakan bahwa loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek toko, atau pemasok, berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten. Toko online akan dikunjungi oleh calon pelanggan pengguna media online kapan dimanapun mereka berada. Pemilik toko online harus memberikan pelayanan terbaik mereka dengan cara memperhatikan kualitas situs web (website quality) untuk meyakinkan pe-ngunjung dan mendapatkan kepercayaan (trust) dan selanjutnya menimbulkan loyalitas (loyality) pelang-gan (Sadeh et al. 2011).
Lazada merupakan bagian dari Lazada Group yang menjadi tujuan belanja online nomor satu di Asia Tenggara.Pada tanggal 15 Maret 2012, website Lazada diluncurkan.Peluncuran ini tidak hanya di Indonesia saja, melainkan Filipina, Thailand, Malaysia, dan Vietnam.Pada awal peluncurannya Lazada memiliki 4000 produk yang dijual dan dibagi menjadi 4 kategori.Dalam kurun waktu satu minggu Lazada mendapatkan customer pertamanya.Customer pertamanya itu memberikan testimoni mengenai kepuasan terhadap layanan Lazada.co.id. Pelayanan yang baik dari segi pembelian sampai dengan aftersales nya membuat Lazada mendapat 1000 pelanggan pada bulan pertamanya, merupakan angka yang cukup fantastis setelah satu bulan dari peluncuran website. Pertumbuhan customer dan supplier yang begitu pesat membuat Lazada membuka kantor baru yang secara khusus untuk menangangi masalah warehouse dan distribusi produk Lazada. Bulan Agustus 2012 Lazada telah merekrut 200 karyawan setelah kerja keras dari awal launching hingga bulan agustus 2012 ini.

1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dengan banyaknya situs belanja onlineyang mulai bermunculan salah satunya situs belanja online Lazada. maka penulis mencoba merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen?
2.      Apakah kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen?
3.      Apakah kualitas pelayanan dan kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

1.3    Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang akan dibahas, maka tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ilmiah iniadalah sebagai berikut :
1.      untuk mengetahui pengaruh pelayanan terhadap loyalitas konsumen pada Lazada,
2.      untuk mengetahui kepuasan terhadap loyalitas konsumen pada Lazada,
3.      untuk mengetahui pengaruh pelayanan dan kepuasan terhadap loyalitas konsumen pada Lazada


1.4    Manfaat Penulisan
Berdasarkan hasil melalui kuesioner yang telah diisi responden diharapkan dapat memberikan manfaat danninformasi bagi pengembangan pada situs belanja online Lazada.






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi Pelayanan, Kepuasan dan Loyalitas
·         Definisi Pelayanan. Pelayanan menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2005:646) dinyatakan: “pelayanan adalah perihal dan memudahkan yang diberikan sehubung dengan jual beli baranng dan jasa”.
·         Definisi Kepuasan. secara umum kepuasan dapat diartikan bahwa profuk atau jasa yang mampu memberikan lebih daripada tang diharapkan konsumen.
·         Definisi Loyalitas. Menurut Griffin (2005) menyatakan “loyality is defined as non random purchase expressed over time by some decision making unit.” Berdasarkan definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku dari unit-unit pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus-menerus terhadap barang atau jasa dari suatu perusahaan yang dipilh.

2.2 Lima dimensi layanan yang harus dipenuhi dalam pelayanan
Menurut Zeithaml, Pasurahman dan Berry dalam (Ratmintu dan Atik, 2012:175-176) ada lima dimensi layanan yang harus dipenuhi dalam pelayanan, yaitu:
1.      Tangible yaitu ketampanan fisik, yaitu penampakan fisik dari gedung,peralatan pegawai dan fasilitas-fasilitas lain yang dimi;iki providers
2.      Responivines adalah keralaan untuk menolong konsumen dan menyelanggarakan pelayanan secara ikhlas
3.      Realibity adalah kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan segera, akurat dan memuaskan
4.      Assurance adalah pengetahuan dan kesopanan para pekerja dan kemampuan mereka dalam memberikan kepercayaan kepada konsumen
5.      Emphty adalah prilaku atau prahatian pribadi yangdiberikan oleh providers kepada konsumen.

2.3 Faktor- Faktor yang Menwntukkan tingkat kepuasan
 Menurut Lupiyoandi (2001), terdapat lima faktor utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam menentukan tingkat kepuasan pelanggan, yaitu :
1.                  Kualitas produk
2.                  Kualitas Pelayanan
3.                  Emotional
4.                  Harga
5.                  Biaya

             2.4 Mengukur Kepuasan Pelanggan
  Mengukur kepuasan pelanggan sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam rangka mengevaluasi posisi perusahaan saat ini dibandingkan denngan pesaing dan pengguna akhir, serta menemukan bagian mana yang membutuhkan peningkatan. Menurut Kotler, (2004), untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen ada empat metode pengukuran yang perlu diperhatikan oleh perusahaan, yaitu: Sistem keluhan dn sran, survey kepuasan pelanggan, ghost shopping dan lost customer analysis.

2.5 Tahapan Loyalitas Pelanggan
Griffin (2005) membagi tahapan loyalitas pelanggan menjadi seperti berikut:
1.      Terduga (suspect),
2.      Prospek (prospect),
3.      Prospek terdiskualisifikasi (disqualified prospect),
4.      Pelanggan mula-mula (fisrt time customer),
5.      Pelanggan berulang (repeat customer),
6.      Klien,
7.      Pendukung (advocates),
8.      Mitra.

2.6 Mempertahankan Loyalitas Pelanggan
Zeithaml dan Bitner (2005) mengemukakan bahwa untuk mewujudkan dan mempertahankan loyalitas pelanggan dibutuhkan langkah kunci yang saling terikat, yaitu
1.      Komitmen dan keterlibatan menajemen puncak
2.      Tolak ukur internal (internal banchmarking)
3.      Identifikasi kebutuhan pelanggan
4.      Penilaian kapabilitas persaingan
5.      Pengukuran kepuasan dan loyalitas pelanggan
6.      Analisis umpan balik dari pelanggan, mantan pelanggan, non pelanggan, dan pesaing
7.      Perbaikan berkesinambungan



BAB III
PENUTUP


3.1  Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pelayanan dan kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen Lazada baik secara parsial maupun simultan (Bersama-sama) hal tersebut dilihat dari beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian pada situs belanja online Lazada.

3.2  Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis mengajukan masukan atau saran bagi pihak perusahaan yaitu sebagai berikut:
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel pelayanan, kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen Lazada dengan demikian maka perusahaan harus mempertahankan kedua hal tesebut dengan serta perusahaan lebih meningkatkan variasi produk serta kualitas dari produk yang disediakan. Selain itu peruasahaan harus meningkatkan pelayanan supaya konsumen tidak beralih ke perusahaan online sejenis lainnya. Sehingga perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya



3. Membuat artikel popular tentang masalah-masalah yang sedang menjadi perbincangan dimasyarakat.

Strategi Sampoerna Dongkrak Investor Ritel di Pasar Modal


Liputan6.com, Jakarta - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) akan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split). Pemegang saham telah menyetujui rencana aksi korporasi itu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (27/4/2016).
Dalam aksi korporasi itu, pemegang saham akan mendapatkan 25 lembar saham untuk setiap saham yang dimiliki.

Pemecahan nilai nominal saham akan meningkatkan jumlah saham perseroan yang beredar dari 4.652,7 juta lembar menjadi 116.318,1 juta lembar saham. Saham perseroan berada di kisaran Rp 92.500 per lembar pada penutupan perdagangan 26 April 2016.

"Kami yakin pemecahan nilai nominal saham ini akan membuat harga saham kami lebih terjangkau sehingga menarik investor ritel lebih banyak lagi. Strategi kami ini sangat sejalan dengan program Bursa Efek Indonesia untuk meningkatkan jumlah investor, pedagang saham aktif, serta nilai transaksi saham di pasar modal Indonesia," ujar Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk Paul Janelle dalam keterangan tertulis, Rabu (27/4/2016).

Selain itu, perseroan melaporkan pendapatan tumbuh 1,7 persen menjadi Rp 21,9 triliun pada kuartal I 2016 dibandingkan kuartal I 2015 sebesar Rp 21,6 triliun.
Perseroan juga mencatatkan laba bersih tumbuh 7,6 persen menjadi Rp 3,1 triliun pada kuartal I 2016 dibanding periode sama tahun lalu Rp 2,9 triliun.

Di tengah penurunan kinerja industri sebesar 5,9 persen pada kuartal I 2016 serta situasi ekonomi yang masih melemah perseroan mampu mempertahankan kepemimpinan di pasar industri rokok Indonesia dengan menguasai 34,1 persen pangsa pasar.
Selain itu, perseroan juga menyetujui pembayaran dividen tunai sebanyak 99,9 persen dari total pendapatan bersih 2015 kepada pemegang saham.

Perseroan memperkirakan total pasar rokok di Indonesia akan menurun sebesar 1-2 persen pada 2016. Hal ini dampak dari kenaikan cukai rokok sebesar 15 persen berdasarkan perhitungan rata-rata tertimbang (weighted average), serta kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) rokok.
Oleh karena itu, Perseroan berharap pemerintah akan menerapkan kebijakan cukai yang adil, dapat diprediksi, serta memberikan kepastian usaha dalam rangka melindungi industri dalam negeri, para petani, serta pekerja industri.

"Menimbang volatilitas serta berbagai tantangan yang tengah dihadapi pasar saat ini, kami sangat senang bahwa kami dapat memberikan pembayaran dividen yang memuaskan bagi para pemegang saham, serta memaksimalkan imbal balik untuk mereka. Kendati demikian, kami khawatir bahwa tambahan kenaikan tarif cukai atau PPN rokok dapat menyebabkan tekanan yang lebih dalam bagi industri, serta menimbulkan dampak yang tidak baik bagi pekerja di segmen padat karya sigaret kretek tangan (SKT), yang saat ini mempekerjakan ratusan ribu karyawan dalam proses produksinya,"  jelas Janelle.


PT HM Sampoerna Tbk juga telah memperoleh persetujuan atas perubahan susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Perseroan mengumumkan Wayan M Tantra akan menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris yang baru, sementara Ivan Cahyadi dan Mimi Kurniawan akan bergabung sebagai Direktur yang baru. Selain itu, Yos Adiguna Ginting akan bertanggung jawab sebagai Direktur Independen. (Ahm/Ndw)

Referensi

http://bisnis.liputan6.com/read/2494200/strategi-sampoerna-dongkrak-investor-ritel-di-pasar-modal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar