Kamis, 26 November 2015

TUGAS PERILAKU KONSUMEN



Nama   : Farina Wijayanti
Kelas   : 3EA29
NPM   : 1213250
1)Dalam pembahasan perilaku orginasasi/konsumen ada beberapa teori tentang motivasi, salah satu adalah teori kebutuhan Maslow, dalam konteks organisasi/PNS/perusahaan, dimana memiliki kinerja paling rendah pada tingkat kebutuhan tertentu mereka masih kurang terpuaskan sehingga mereka memiliki kinerja yang rendah. Setujukan saudara atas pernyataan tersebut, berikan alasan/ uraian saudara dan berikan contohnya
Jawab :
Setuju, Maslow menyusun teori motivasi manusia, dimana variasi kebutuhan manusia dipandang tersusun dalam bentuk hierarki atau berjenjang. Menyajikan jenjang basic need atau deviciency need dan suatu jenjang metaneeds dan growth needs.
Kebutuhan berkembang (Metaneeds)
Self actualization needs (metaneeds)
Self actualization needs (metaneeds)
Kebutuhan orang untuk menjadi yang
seharusnya sesuai dengan
potensinya. Kebutuhan kreatif,
realisasi diri, perkembangan self.



Kebutuhan harkat kemanusiaan untuk
mencapai tujuan,
kebahagiaan terus maju, menjadi
lebih baik. Being-values -> 17
kebutuhan berkaitan dengan
pengetahuan dan pemahaman,
pemakaian kemampuan kognitif
secara positif mencari
dan pemenuhan kepuasan alih-alih
menghindari rasa sakit. Masingmasing
kebutuhan berpotensi sama,
satu bisa mengganti lainnya.
Kebutuhan Karena Kekurangan(Basic Needs)

Esteem needs
Love needs/
Belonging-ness
Safety needs
Psychological
needs
1. Kebutuhan kekuatan, penguasaan,
kompetensi, kepercayaan diri,
kemandirian.
2. Kebutuhan prestise, penghargaan
dari orang lain, status, ketenaran,
dominasi, menjadi penting,
kehormatan dan apresiasi
Kebutuhan kasih sayang, keluarga,
sejawat, pasangan, anak.
masyarakat. (Menurut
Maslow,kegagalan kebutuhan cinta &
Kebutuhan menjadi bagian kelompok,
memiliki ini menjadi sumber hampir
semua bentuk psikopatologi).
Kebutuhan keamanan, stabilitas,
proteksi, struktur, hukum, keteraturan,
batas, bebas dari takut dan cemas.
Kebutuhan homeostatik : makan,
minum, gula, garam, protein, serta
kebutuhan istirahat dan seks




Kebutuhan Dasar 1 : Kebutuhan Fisiologis
Umumnya kebutuhan fisiologis bersifat neostatik (usaha menjaga keseimbangan unsur-unsur fisik) seperti makan, minum,gula, garam, protein, serta kebutuhan istirahat dan seks.Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat, dalam keadaan absolut(kelaparan dan kehausan) semua kebutuhan lain ditinggalkan dan orang mencurahkan semua kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan ini.

Kebutuhan Dasar 2 : Kebutuhan Keamanan (Safety)
Sesudah kebutuhan keamanan terpuaskan secukupnya, muncul kebutuhan keamanan, stabilitas, proteksi, struktur hukum,keteraturan, batas, kebebasan dari rasa takut dan cemas.Kebutuhan fisiologis dan keamanan pada dasarnya adalah kebutuhan mempertahankan kehidupan. Kebutuhan fisiologis adalah pertahanan hidup jangka pendek, sedang keamanan adalah pertahanan hidup jangka panjang.

Kebutuhan Dasar 3 : Kebutuhan Dimiliki dan Cinta (Belonging
dan Love)
Sesudah kebutuhan fisiologis dari keamanan relatif terpuaskan,kebutuhan dimiliki atau menjadi bagian dari kelompok sosial dan cinta menjadi tujuan yang dominan. Orang sangat peka dengan kesendirian, pengasingan, ditolak lingkungan, dan kehilangan sahabat atau kehilangan cinta. Kebutuhan dimiliki ini terus penting sepanjang hidup. Ada dua jenis cinta (dewasa) yakni Deficiency atau D-Love dan Being atau B-love. Kebutuhan cinta karena kekurangan, itulah DLove;
orang yang mencintai sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti harga diri, seks, atau seseorang yang membuat dirinya menjadi tidak sendirian. Misalnya : hubungan pacaran, hidup bersama atau
perkawinan yang membuat orang terpuaskan kenyamanan dan keamanannya. D-love adalah cinta yang mementingkan diri sendiri, yang memperoleh daripada memberi. B-Love didasarkan pada penilaian mengenai orang lain apaadanya, tanpa keinginan mengubah atau memanfaatkan orang itu.Cinta yang tidak berniat memiliki, tidak mempengaruhi, dan terutama bertujuan memberi orang lain gambaran positif, penerimaan diri dan perasaan dicintai, yang membuka kesempatan orang itu untuk berkembang.

Kebutuhan Dasar 4 : Kebutuhan Harga Diri (Self Esteem)
Ketika kebutuhan dimiliki dan mencintai sudah relatif terpuaskan,kekuatan motivasinya melemah, diganti motivasi harga diri. Ada dua jenis harga diri :
1. Menghargai diri sendiri (self respect) : kebutuhan kekuatan, penguasaan, kompetensi, prestasi, kepercayaan diri,kemandirian, dan kebebasan.
2. Mendapat penghargaan dari orang lain (respect from other) :kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, menjadi orang penting, kehormatan,diterima dan apresiasi. Orang membutuhkan pengetahuan bahwa dirinya dikenal dengan baik dan dinilai dengan baik oleh orang lain.

Kebutuhan Dasar Meta : Kebutuhan Aktualisasi Diri
Akhirnya sesudah semua kebutuhan dasar terpenuhi, muncullah kebutuhan meta atau kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan menjadi sesuatu yang orang itu mampu mewujudkannya secara maksimal seluruh bakat –kemampuann potensinya. Aktualisasi diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri (Self fullfilment), untuk menyadari semua potensi dirinya,untuk menjadi apa saja yang dia dapat melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi potensinya.  Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi manusia yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhankebutuhan yang orang lain bahkan tidak menyadari ada kebutuhan semacam itu.

 Contohnya : Oksigen (O2) merupakan salah satu kebutuhan vital untuk kehidupan kita. Dengan mengkonsumsi oksigen yang cukup akan membuat organ tubuh berfungsi dengan optimal. Jika tubuh menyerap oksigen dengan kandungan yang rendah dapat menyebabkan kemungkinan tubuh mengidap penyakit kronis. Sel-sel tubuhyang kekurangan oksigen juga dapat menyebabkan perasaan kurang nyaman, takut atau sakit. Menguap adalah salah satu sinyal tubuh kekurangan oksigen selain karena mengantuk.

2)  Dalam pembahasan mata kuliah perilaku organisasi/konsumen tentang konflik didalam organisasi. Secara umum dipahami bahwa konflik individu maupun konflik kelompok seringkali menimbulkan masalah. Namun demikian apabila ditelaah lebih lanjut juga dapat membawa/memberikan manfaat yang baik (positif) bagi organisasi, terutama bagi para manager dalam jangka pengambilan keputusan yang tepat. Jelaskan pendapat saudara mengenai manfaat apa yang terjadi didalam konflik terutama bagi para manager. Berikan solusinya dan contoh konkritnya.

Jawab

Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan dengan atasan yang terjadi karena masalah komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan system yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan terjadi bias-bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya mogok kerja, bahkan demo.
Sehingga untuk mensiasati masalah ini bias dilakukan dengan berbagai cara.
1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui loudspeaker.
2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan
3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi
Biasanya masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yang kurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di perhatikan

contohnya
Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Solusinya adalah perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya, tinjau kembali dan sesuaikan dengan hasil eksplorasi diri sendiri, atur dan rencanakan pertemuan antara individu-individu yang terlibat konflik, memantau sudut pandang dari semua individu yang terlibat

Analisisnya adalah setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya, tindakan maupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadinya benturan dengan hak orang lain.

PERILAKU KONSUMEN

NAMA : FARINA WIJAYANTI
KELAS : 3EA29
NPM : 13213250


Pengertian Perilaku Konsumen
Ø  Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang atau organisasi dalam mencari, membeli, memakai, mengevaluasi, dan membuang produk ataupun jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.

Pengertian Perlaku Konsumen menurut para ahli
Ø  Menurut Schiffman dan Kanuk [2000]: adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, & bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya.
Ø  Lalu menurut, Schiffman & Kanuk: Merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan sumber daya yang tersedia & dimiliki (waktu, uang & usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa yang akan dikonsumsi.
Ø  Dan menurut, John C. Mowen & Michael Minor : perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) & proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk, jasa & pengalaman serta ide-ide.

Pendekatan Perilaku Konsumen, diantaranya ada 2 (dua) macam, yaitu:
Ø  Perilaku kardinal yaitu merupakan kepuasan individu atau seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan. Setiap menambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin banyak atau semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi pula tingkat kepuasannya. Konsumen ini akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dia dimiliki. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada konsumen yang bersangkutan. Konsumen ini dapat mencapai mencapai kepuasan yang maksimum jika dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang.
Ø  Perilaku ordinal yaitu, dalam pendekatan ini daya guna suatu produk atau jasa tidak  perlu diukur, cukup untuk diketahui saja dan konsumen mampu membuat urutan tinggi – rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok produk atau jasa.





Ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:
Ø   Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
Ø   Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
Ø   Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin
Ø   Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen
 Ciri-ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:
Ø  Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik
Ø  Konsumen memilih barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas
Ø  Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise
 Proses pembentukan perilaku konsumen
Perilaku konsumen dilakukan berdasarkan suatu proses sebelum dan sesudah seorang konsumen melakukan proses pembelian suatu barang maupun jasa. Berikut beberapa tahapan pengambilan keputusan seorang konsumen :

Ø  Pengenalan Masalah.
Biasanya seorang konsumen melakukan pembelian atas dasar kebutuhan atau untuk menyelesaikan keperluan, masalah dan kepentingan yang dihadapi. Jika tidak ada pengenalan masalah terlebih dahulu, maka konsumen juga tidak akan tahu produk mana yang harus dibeli.

Ø  Pencarian Informasi.
Setelah mengetahui permasalahan yang dialami, maka pada saat itu seorang konsumen akan aktif mencari tahu tentang bagaimana cara penyelesaian masalahnya tersebut. Dalam mencari sumber atau informasi, seseorang dapat melakukannya dari diri sendiri (internal) maupun dari orang lain (eksternal) seperti masukan, sharing pengalaman, dan lain sebagainya.

Ø  Mengevaluasi Alternatif.
Setelah konsumen mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, maka hal selanjutnya yang dilakukan oleh konsumen tersebut adalah mengevaluasi segala alternatif keputusan maupun informasi yang diperoleh.  Hal itu lah yang menjadi landasan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi.

Ø  Keputusan Pembelian.
Proses selanjutnya setelah melakukan evaluasi pada alternatif-alternatif keputusan yang ada adalah konsumen tersebut akan melalui proses yang disebut dengan keputusan pembelian. Waktu yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan ini tidak sama, yaitu tergantung dari hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam proses pembelian atau pengambilan keputusan tersebut.
Ø  Evaluasi Pasca-Pembelian.
Proses lanjutan yang biasanya dilakukan seorang konsumen setelah melakukan proses dan keputusan pembelian adalah mengevaluasi pembeliannya tersebut. Evaluasi yang dilakukan mencakup pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti apakah barang tersebut sudah sesuai dengan harapan, sudah tepat guna, tidak mengecewakan, dan lain sebagainya. Hal ini akan menimbulkan sikap kepuasan dan ketidakpuasan barang oleh konsumen, mengecewakan dan tidak mengecewakan. Hal tersebut akan berdampak pada pengulangan pembelian barang atau tidak. Jika barang memuaskan dan tidak mengecewakan, maka konsumen akan mengingat merk produk tersebut sehingga akan terjadi pengulangan pembelian di masa mendatang.  Namun jika barang tidak memuasakan dan mengecewakan, maka konsumen juga akan mengingat merk barang tersebut dengan tujuan agar tidak mengulang kembali membeli barang tersebut di masa yang akan datang.

Ø  www.pengertianku.net/.../pengertian-perilaku-konsumen-dan-menurut-para-ahli-lengkap.html

Ø  www.ciputra-uceo.net/blog/2015/6/11/perilaku-konsumen

PENGARUH SITUASI

NAMA : FARINA WIJAYANTI
KELAS : 3EA29
NPM : 13213250

                                                Pengaruh Situasi
Pengaruh situasional dalam konsumen adalah faktor personal dan lingkungan sementara yang muncul pada saat aktifitas konsumen, sehingga situasi konsumen meliputi faktor-faktor seperti : melibatkan waktu dan tempat dimana aktifitas konsumen terjadi, mempengaruhi tindakan konsumen seperti perilaku pembelian, dan tidak termasuk karakteristik personal yang berlaku dalam jangka panjang. Situasi konsumen relatif merupakan kejadian jangka pendek dan harus dibedakan dengan lingkungan makro atau faktor-faktor personal yang memiliki jangka waktu lama .
Ø  Tipe Situasi Konsumen
1. Situasi Komunikasi
2. Situasi Pembelian
3. Situasi Pemakaian
·         Situasi Komunikasi
Situasi Komunikasi adalah suasana atau lingkungan dimana konsumen memperoleh informasi atau melakukan komunikasi. Komunikasi yg dilakukan bisa bersifat pribadi atau nonpribadi. Konsumen mungkin memperoleh informasi melalui :
1. Komunikasi lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau wiraniaga.
2. Komunikasi non pribadi, seperti iklan TV, radio, internet, koran, majalah, poster, billboard, brosur, leaflet dsb.
3. Informasi diperoleh langsung dari toko melalui promosi.
·         Situasi Pembelian
Situasi Pembelian adalah lingkungan atau suasana yang dialami / dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi pembelian akan mempengaruhi pembelian.
Misal: ketika konsumen berada di bandara, ia mungkin akan bersedia membayar sekaleng Coke berapa saja harganya ketika haus. Sebaliknya, jika ia berbelanja Coke di swalayan dan mendapatkan harganya relatif lebih mahal, ia mungkin sangat sensitif terhadap harga. Konsumen tersebut mungkin akan menunda pembelian Coke dan mencari di tempat lain
Tiga Tipe Situasi Pembelian
Straight Rebuy : pembelian dilakukan secara teratur seperti yang sudah dilakukan sebelumnya, tanpa modifikasi.
Modified Rebuy : pembelian dengan melakukan modifikasi (perubahan) spesifikasi produk, harga persyaratan pengantaran dan syarat-syarat lainnya.
New Task : pembelia membeli produk jasa untuk pertama kali. Di sini dibutuhkan lebih banyak informasi, lebih banyak orang terlibat dan waktu yang lebih panjang untuk membuat keputusan.
Situasi Pemakaian
Misal: konsumen muslim sering memakai kopiah dan pakaian takwa pada saat shalat atau pada acara keagamaan. Kebaya akan dipakai kaum wanita pada acara pernikahan atau acara resmi lainya, dan jarang digunakan untuk pergi bekerja. Para produsen sering menggunakan konsep situasi pemakaian dalam memasarkan produknya, produk sering diposisikan sebagai produk untuk digunakan pada situasi pemakaian tertentu. Misalnya, ada pakaian resmi untuk ke pesta, pakaian olahraga, pakaian untuk kerja, pakaian untuk santai dan berolahraga.

Ø  Interaksi Individu dengan Situasi
Memahami serta menganalisis pengaruh situasi dalam proses pembelian barang , banyak dan konsumen yang di pengaruhi oleh variasi dari situasi lain yang sesuai dengan keadaan mereka saat itu. Belum tentu saat orang lain menggunakan produk A saat ia berjemur di pantai tapi bisa saja orang lain menggunakan produk A sebagai lotion untuk ke kantor atau kemanapun ia pergi tidak harus saat berjemur saja. Jadi penggunaan produk tertentu tidak hanya pada satu situasi saja tapi bisa untuk situasi lain untuk orang lain.

Ø  Pengaruh Situasi yang Tidak Terduga
Bagaimana seseorang mengerti akan potensi dari pengaruh situasi yang tak terduga yang dapat merusak keakuratan ramalan yang didasarkan pada maksud pembelian, yang tadinya dia tidak mau embeli barang  tapi karena suatu hal jadi membeli barang tersebut. Contoh : saat jalan ke pusat perbelanjaan, ayah melihat ingin membeli baju baru padahal awalnya mereka ke pusat perbelanjaan hanya untuk belanja bulanan.
Referensi

https://sycintyacitradenanda.wordpress.com/.../tugas-softskill-3-perilaku-konsumen-pengaruh-situasi/